SMKN 1 Tegalsari Gelar UKBI Bekerja Sama dengan Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur

SMKN 1 Tegalsari menggelar Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) pada Kamis, 28 Agustus 2025 di Ruang Aula sekolah. Kegiatan ini terlaksana berkat kerja sama dengan Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur sebagai lembaga resmi yang berwenang melaksanakan UKBI. Ujian ini bertujuan mengukur kemampuan berbahasa Indonesia siswa secara komprehensif, mencakup aspek mendengarkan, membaca, menulis, kosakata, dan struktur bahasa. UKBI diikuti oleh 100 siswa kelas XI terpilih dari semua jurusan, yang sebelumnya telah melewati tahap seleksi internal sekolah.

Acara dimulai pukul 08.00 WIB dan dibuka secara resmi oleh Kepala SMKN 1 Tegalsari, Bapak Gatot Kurnianta, S.Pd., M.M., bersama jajaran manajemen sekolah. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya kemampuan berbahasa Indonesia yang baik sebagai bekal di dunia akademik maupun dunia kerja. Kehadiran pihak manajemen dan perwakilan Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur menjadi bukti dukungan penuh terhadap peningkatan kompetensi literasi siswa.

Pelaksanaan UKBI ini dibimbing secara langsung oleh seluruh guru Bahasa Indonesia SMKN 1 Tegalsari dengan pendampingan tim dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur. Para guru berperan memastikan peserta ujian memahami prosedur pelaksanaan, memandu teknis penggunaan perangkat ujian, serta menjaga suasana kondusif selama ujian berlangsung. Kehadiran tim Balai Bahasa juga memberikan penjelasan mendalam terkait manfaat dan standar pelaksanaan UKBI.

Ujian dilaksanakan dalam beberapa sesi yang mencakup lima bagian utama, yaitu Struktur Bahasa, Kosakata, Membaca, Menulis, dan Mendengarkan. Peserta mengerjakan soal melalui sistem terkomputerisasi yang telah disiapkan, sehingga proses penilaian dapat berlangsung cepat dan akurat. Selain menguji kemampuan, UKBI ini juga menjadi pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dalam memahami standar kebahasaan yang benar.

Dengan terselenggaranya UKBI melalui kerja sama antara SMKN 1 Tegalsari dan Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, diharapkan sekolah dapat memetakan kemampuan berbahasa Indonesia siswanya secara objektif. Hasil ujian ini akan menjadi bahan evaluasi untuk pengembangan pembelajaran bahasa di sekolah, sekaligus sebagai tolok ukur kesiapan siswa menghadapi tantangan di tingkat pendidikan yang lebih tinggi maupun dunia kerja. Kegiatan ini diharapkan menjadi agenda rutin untuk mendorong budaya literasi dan komunikasi yang efektif di lingkungan sekolah.