Tegalsari, 6 Agustus 2025 – SMKN 1 Tegalsari kembali menjadi pusat pelatihan pembelajaran transformatif dengan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pembelajaran Mendalam bagi para guru SMK se-wilayah Banyuwangi. Kegiatan ini difasilitasi oleh tim dari BBPPMPV-BOE Malang dan merupakan bagian dari upaya penguatan kualitas pembelajaran di sekolah vokasi.
Pada sesi ini, para peserta pelatihan diajak untuk memahami dan mengaplikasikan prinsip-prinsip pembelajaran yang berpusat pada murid. Materi difokuskan pada cara kerja otak dalam proses belajar, pengalaman belajar otentik, serta strategi pembelajaran aktif yang mendorong keterlibatan kognitif dan emosional peserta didik.
Peserta pelatihan diberikan studi kasus untuk dianalisis, kemudian diminta mendesain ulang sebuah kegiatan belajar agar sejalan dengan prinsip dan pengalaman belajar yang mendalam.
“Dengan memahami cara siswa belajar dan memberikan pengalaman belajar yang otentik, kita tidak hanya mengajar, tetapi membentuk pemikiran dan karakter mereka,” ungkap salah satu fasilitator dari BBPPMPV-BOE Malang.
Pada sesi lanjutan, peserta difokuskan pada bagaimana asesmen tidak hanya menjadi alat ukur hasil belajar, tetapi juga bagian integral dari proses pembelajaran itu sendiri. Asesmen dilihat sebagai cara untuk:
Peserta berlatih merancang instrumen asesmen yang tidak hanya menilai kognitif, tetapi juga aspek sikap, keterampilan proses, dan kemampuan bernalar kritis siswa. Dalam diskusi kelompok, peserta saling memberikan umpan balik atas rancangan instrumen yang telah dibuat.
“Asesmen yang baik akan mendorong pembelajaran yang baik. Guru perlu melihat asesmen sebagai alat untuk memahami perkembangan murid, bukan sekadar memberi nilai,” ujar fasilitator saat sesi refleksi.
Pelatihan ini menegaskan bahwa pembelajaran mendalam hanya bisa tercapai bila guru:
SMKN 1 Tegalsari sebagai tuan rumah terus berkomitmen menjadi pusat inovasi pendidikan di Kabupaten Banyuwangi. Dengan pelatihan ini, para guru peserta diharapkan dapat mentransformasikan kelasnya menjadi ruang belajar yang aktif, kontekstual, dan relevan bagi generasi masa depan.
Tinggalkan Komentar