Info Sekolah
Selasa, 19 Agu 2025
  • SEMAKASARI BISA HEBAT LUAR BIASA
  • SEMAKASARI BISA HEBAT LUAR BIASA
6 Agustus 2025

Pelatihan Pembelajaran Mendalam di SMKN 1 Tegalsari: Menggali Prinsip Belajar dan Asesmen yang Bermakna (Hari Ketiga)

Rab, 6 Agustus 2025 Dibaca 98x Kurikulum

Tegalsari, 6 Agustus 2025 – SMKN 1 Tegalsari kembali menjadi pusat pelatihan pembelajaran transformatif dengan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pembelajaran Mendalam bagi para guru SMK se-wilayah Banyuwangi. Kegiatan ini difasilitasi oleh tim dari BBPPMPV-BOE Malang dan merupakan bagian dari upaya penguatan kualitas pembelajaran di sekolah vokasi.


1. Prinsip dan Pengalaman Belajar (6 JP)

Pada sesi ini, para peserta pelatihan diajak untuk memahami dan mengaplikasikan prinsip-prinsip pembelajaran yang berpusat pada murid. Materi difokuskan pada cara kerja otak dalam proses belajar, pengalaman belajar otentik, serta strategi pembelajaran aktif yang mendorong keterlibatan kognitif dan emosional peserta didik.

Materi yang dikupas dalam sesi ini antara lain:

  • Prinsip belajar: aktif, kolaboratif, kontekstual, reflektif
  • Pengalaman belajar bermakna (meaningful learning experience)
  • Contoh penerapan kegiatan pembelajaran berdasarkan prinsip tersebut
  • Perbedaan antara pengalaman belajar biasa dan mendalam
  • Strategi menciptakan pembelajaran yang merangsang rasa ingin tahu, berpikir kritis, dan eksplorasi mandiri siswa

Peserta pelatihan diberikan studi kasus untuk dianalisis, kemudian diminta mendesain ulang sebuah kegiatan belajar agar sejalan dengan prinsip dan pengalaman belajar yang mendalam.

“Dengan memahami cara siswa belajar dan memberikan pengalaman belajar yang otentik, kita tidak hanya mengajar, tetapi membentuk pemikiran dan karakter mereka,” ungkap salah satu fasilitator dari BBPPMPV-BOE Malang.


2. Asesmen dalam Pembelajaran Mendalam (4 JP)

Pada sesi lanjutan, peserta difokuskan pada bagaimana asesmen tidak hanya menjadi alat ukur hasil belajar, tetapi juga bagian integral dari proses pembelajaran itu sendiri. Asesmen dilihat sebagai cara untuk:

  • Meningkatkan motivasi belajar
  • Memberikan umpan balik (feedback) yang membangun
  • Menilai proses berpikir, bukan hanya hasil akhir

Materi utama dalam sesi ini meliputi:

  • Perbedaan asesmen formatif, sumatif, dan diagnostik
  • Peran asesmen dalam mendukung pembelajaran mendalam
  • Teknik dan instrumen asesmen autentik: proyek, portofolio, jurnal refleksi, rubrik observasi
  • Penerapan pertanyaan pemantik dan asesmen berbasis proses
  • Cara menyusun rubrik yang mengukur dimensi kompetensi dan karakter

Peserta berlatih merancang instrumen asesmen yang tidak hanya menilai kognitif, tetapi juga aspek sikap, keterampilan proses, dan kemampuan bernalar kritis siswa. Dalam diskusi kelompok, peserta saling memberikan umpan balik atas rancangan instrumen yang telah dibuat.

“Asesmen yang baik akan mendorong pembelajaran yang baik. Guru perlu melihat asesmen sebagai alat untuk memahami perkembangan murid, bukan sekadar memberi nilai,” ujar fasilitator saat sesi refleksi.


Kesimpulan

Pelatihan ini menegaskan bahwa pembelajaran mendalam hanya bisa tercapai bila guru:

  • Mampu mendesain pengalaman belajar yang bermakna
  • Memahami prinsip-prinsip belajar yang efektif
  • Menggunakan asesmen sebagai alat reflektif, bukan hanya administratif

SMKN 1 Tegalsari sebagai tuan rumah terus berkomitmen menjadi pusat inovasi pendidikan di Kabupaten Banyuwangi. Dengan pelatihan ini, para guru peserta diharapkan dapat mentransformasikan kelasnya menjadi ruang belajar yang aktif, kontekstual, dan relevan bagi generasi masa depan.

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

Recent Comments

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.